ilustrasi |
Para ilmuwan di Badan Eksplorasi Luar Angkasa Jepang (Jaxa) mengamati pendaratan tersebut dari ruang kontrol di pulau selatan Tanegashima. Mereka bertepuk tangan dan membuat tanda V sebagai tanda kemenangan setelah penyelidikan Hayabusa2 mendarat di asteroid pada Kamis pagi (11/7/2019) waktu setempat.
“Pendaratan berhasil,” kata juru bicara Jaxa Takayuki Tomobe pada the Guardian. Badan itu mengatakan penyelidikan telah bekerja secara normal di atas asteroid Ryugu, sekitar 300 juta km dari Bumi.
Pendaratan tersebut adalah yang kedua kalinya Hayabusa2 menyentuh asteroid terpencil sebagai bagian dari misi kompleks yang juga melibatkan pengiriman penemu dan robot. Tujuan misi tersebut adalah untuk mengumpulkan bahan-bahan murni dari bawah permukaan asteroid yang dapat memberikan wawasan tentang seperti apa tata surya pada awal kelahirannya sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu. Badan itu mengatakan bahwa itu akan menjadi pertama kalinya sebuah penyelidikan mengambil partikel dari bawah permukaan asteroid.
Untuk mendapatkan bahan-bahan penting itu, pada bulan April sebuah ‘penabrak’ ditembakkan dari Hayabusa2 ke arah asteroid Ryugu dalam proses untuk menciptakan kawah di permukaan asteroid dan mengaduk material yang sebelumnya tidak pernah terpapar ke atmosfer.
Jaxa mengatakan sampel tersebut bisa mengandung bahan organik dan air. “Ini adalah pendaratan kedua. Tetapi melakukan pendaratan itu sendiri merupakan sebuah tantangan baik itu yang pertama maupun yang kedia,” kata Yuichi Tsuda, manajer proyek Hayabusa2.
“Seluruh tim akan melakukan yang terbaik agar kami dapat menyelesaikan operasi ini,” tambahnya. (sumber)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar